Nominasi Aga Khan Award for Architecture tahun 2013 telah memilih 20 karya arsitektur terpilih menjadi finalis. . Penghargaan arsitektur ini diadakan setiap tiga tahun sekali , penghargaam diberikan kepada karya arsitektur di dunia yang mencerminkan pluralitas di tempat komunitas dan masyarakat Muslim tinggal.
Para pemenangnya akan diumumkan pada September 2013, dengan total hadiah sebesar 1 juta dollar AS.
Pelestarian Mbaru Niang, desa Wae Rebo, Flores, dimulai oleh arsitek Yori Antar. Rumah kerucut warisan kebudayaan Manggarai ini masih dihuni oleh masyarakat setempat, tetapi berada dalam kondisi yang rentan. Proses pelaksanaan preservasi dilakukan dan dipimpin oleh masyarakat setempat.
Salam Centre for Cardiac Surgery merupakan rumah sakit jantung di Khartoum, Sudan. Massa bangunannya seperti paviliun di tengah taman luas. Ventilasi dan pencahayaan yang baik membuat pasien di rumah sakit ini merasa seperti sedang di rumah—intim dan aman.
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas.
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter.
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan.
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg.
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan.
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif.
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya.
.
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas.
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini.
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal.
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan.
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa.
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas.
1.
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang
oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg,
negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan
makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara
rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat.
. Sekolah ini dibangun untuk
menghormati Maria Grazia Cutuli, jurnalis Italia, yang mati dibunuh di
Afganistan tahun 2001. Ia terletak di Herat, Afganistan. Warna biru yang
mendominasi eksterior bangunan ini merefleksikan pigmen yang sering digunakan
pada tembikar lokal.
Sekolah Lycée Français Charles De Gaulle ini terletak di Damaskus, Suriah. Bangunan
di iklim gurun ini menggunakan ventilasi natural. Dengan menata hubungan ruang
luar dan bangunan, tercipta iklim mikro yang menjaga suhu ruang dalam bangunan
ini.
Sekolah Dasar Umubano,
Kigali, Rwanda, terdiri dari tujuh bangunan yang di dalamnya terdiri dari 9
kelas dan satu perpustakaan. Lokasinya terletak di lahan miring. Materialnya
menggunakan bata dan bambu.
The Met Tower, bangunan
apartemen 66 lantai di Bangkok, tidak menggunakan pendingin ruangan. Karya WOHA
Architects ini menggunakan ventilasi natural. Setiap lima lantai, terdapat
teras terbuka untuk barbekyu, perpustakaan, dan spa.
Pelestarian Mbaru Niang, desa Wae Rebo, Flores, dimulai oleh arsitek Yori Antar. Rumah kerucut warisan kebudayaan Manggarai ini masih dihuni oleh masyarakat setempat, tetapi berada dalam kondisi yang rentan. Proses pelaksanaan preservasi dilakukan dan dipimpin oleh masyarakat setempat. (AKAA / Courtesy of Architect)
sedikit
Salam Centre for Cardiac Surgery merupakan rumah sakit jantung di Khartoum, Sudan. Massa bangunannya seperti paviliun di tengah taman luas. Ventilasi dan pencahayaan yang baik membuat pasien di rumah sakit ini merasa seperti sedang di rumah—intim dan aman. (AKAA / Raul Pantaleo)sedikit
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas. (AKAA / Cemal Emden)sedikit
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter. (AKAA / Obie Oberholzer)
sedikit
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan. (AKAA / Shu He)
sedikit
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg. (AKAA / Marc Mimram)sedikit
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya. (AKAA / Minakshi Jain)
sedikit
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas. (AKAA / RIWAQ)
sedikit
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini. (AKAA / Amir Anoushfar)
sedikit
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal. (AKAA / Dominic Sansoni)
sedikit
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. (AKAA / Abdelnaser Ayi)
sedikit
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa. (AKAA / Omid Khodapanahi)
sedikit
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas. (AKAA / Pirak Anurakyawachon)
sedikit
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg, negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat. (AKAA / Adolf Bereuter)
-
Salam Centre for Cardiac Surgery merupakan rumah sakit jantung di Khartoum, Sudan. Massa bangunannya seperti paviliun di tengah taman luas. Ventilasi dan pencahayaan yang baik membuat pasien di rumah sakit ini merasa seperti sedang di rumah—intim dan aman. (AKAA / Raul Pantaleo)sedikit
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas. (AKAA / Cemal Emden)sedikit
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter. (AKAA / Obie Oberholzer)
sedikit
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan. (AKAA / Shu He)
sedikit
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg. (AKAA / Marc Mimram)sedikit
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya. (AKAA / Minakshi Jain)
sedikit
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas. (AKAA / RIWAQ)
sedikit
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini. (AKAA / Amir Anoushfar)
sedikit
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal. (AKAA / Dominic Sansoni)
sedikit
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. (AKAA / Abdelnaser Ayi)
sedikit
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa. (AKAA / Omid Khodapanahi)
sedikit
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas. (AKAA / Pirak Anurakyawachon)
sedikit
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg, negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat. (AKAA / Adolf Bereuter)
-
Salam Centre for Cardiac Surgery merupakan rumah sakit jantung di Khartoum, Sudan. Massa bangunannya seperti paviliun di tengah taman luas. Ventilasi dan pencahayaan yang baik membuat pasien di rumah sakit ini merasa seperti sedang di rumah—intim dan aman. (AKAA / Raul Pantaleo)sedikit
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas. (AKAA / Cemal Emden)sedikit
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter. (AKAA / Obie Oberholzer)
sedikit
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan. (AKAA / Shu He)
sedikit
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg. (AKAA / Marc Mimram)sedikit
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya. (AKAA / Minakshi Jain)
sedikit
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas. (AKAA / RIWAQ)
sedikit
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini. (AKAA / Amir Anoushfar)
sedikit
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal. (AKAA / Dominic Sansoni)
sedikit
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. (AKAA / Abdelnaser Ayi)
sedikit
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa. (AKAA / Omid Khodapanahi)
sedikit
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas. (AKAA / Pirak Anurakyawachon)
sedikit
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg, negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat. (AKAA / Adolf Bereuter)
-
-
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas. (AKAA / Cemal Emden)sedikit
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter. (AKAA / Obie Oberholzer)
sedikit
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan. (AKAA / Shu He)
sedikit
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg. (AKAA / Marc Mimram)sedikit
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya. (AKAA / Minakshi Jain)
sedikit
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas. (AKAA / RIWAQ)
sedikit
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini. (AKAA / Amir Anoushfar)
sedikit
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal. (AKAA / Dominic Sansoni)
sedikit
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. (AKAA / Abdelnaser Ayi)
sedikit
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa. (AKAA / Omid Khodapanahi)
sedikit
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas. (AKAA / Pirak Anurakyawachon)
sedikit
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg, negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat. (AKAA / Adolf Bereuter)
Pelestarian Mbaru Niang, desa Wae Rebo, Flores, dimulai oleh arsitek Yori Antar. Rumah kerucut warisan kebudayaan Manggarai ini masih dihuni oleh masyarakat setempat, tetapi berada dalam kondisi yang rentan. Proses pelaksanaan preservasi dilakukan dan dipimpin oleh masyarakat setempat. (AKAA / Courtesy of Architect)
sedikit
Salam Centre for Cardiac Surgery merupakan rumah sakit jantung di Khartoum, Sudan. Massa bangunannya seperti paviliun di tengah taman luas. Ventilasi dan pencahayaan yang baik membuat pasien di rumah sakit ini merasa seperti sedang di rumah—intim dan aman. (AKAA / Raul Pantaleo)sedikit
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas. (AKAA / Cemal Emden)sedikit
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter. (AKAA / Obie Oberholzer)
sedikit
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan. (AKAA / Shu He)
sedikit
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg. (AKAA / Marc Mimram)sedikit
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya. (AKAA / Minakshi Jain)
sedikit
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas. (AKAA / RIWAQ)
sedikit
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini. (AKAA / Amir Anoushfar)
sedikit
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal. (AKAA / Dominic Sansoni)
sedikit
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. (AKAA / Abdelnaser Ayi)
sedikit
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa. (AKAA / Omid Khodapanahi)
sedikit
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas. (AKAA / Pirak Anurakyawachon)
sedikit
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg, negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat. (AKAA / Adolf Bereuter)
Pelestarian Mbaru Niang, desa Wae Rebo, Flores, dimulai oleh arsitek Yori Antar. Rumah kerucut warisan kebudayaan Manggarai ini masih dihuni oleh masyarakat setempat, tetapi berada dalam kondisi yang rentan. Proses pelaksanaan preservasi dilakukan dan dipimpin oleh masyarakat setempat. (AKAA / Courtesy of Architect)
sedikit
Salam Centre for Cardiac Surgery merupakan rumah sakit jantung di Khartoum, Sudan. Massa bangunannya seperti paviliun di tengah taman luas. Ventilasi dan pencahayaan yang baik membuat pasien di rumah sakit ini merasa seperti sedang di rumah—intim dan aman. (AKAA / Raul Pantaleo)sedikit
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas. (AKAA / Cemal Emden)sedikit
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter. (AKAA / Obie Oberholzer)
sedikit
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan. (AKAA / Shu He)
sedikit
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg. (AKAA / Marc Mimram)sedikit
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya. (AKAA / Minakshi Jain)
sedikit
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas. (AKAA / RIWAQ)
sedikit
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini. (AKAA / Amir Anoushfar)
sedikit
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal. (AKAA / Dominic Sansoni)
sedikit
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. (AKAA / Abdelnaser Ayi)
sedikit
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa. (AKAA / Omid Khodapanahi)
sedikit
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas. (AKAA / Pirak Anurakyawachon)
sedikit
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg, negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat. (AKAA / Adolf Bereuter)
Pelestarian Mbaru Niang, desa Wae Rebo, Flores, dimulai oleh arsitek Yori Antar. Rumah kerucut warisan kebudayaan Manggarai ini masih dihuni oleh masyarakat setempat, tetapi berada dalam kondisi yang rentan. Proses pelaksanaan preservasi dilakukan dan dipimpin oleh masyarakat setempat. (AKAA / Courtesy of Architect)
sedikit
Salam Centre for Cardiac Surgery merupakan rumah sakit jantung di Khartoum, Sudan. Massa bangunannya seperti paviliun di tengah taman luas. Ventilasi dan pencahayaan yang baik membuat pasien di rumah sakit ini merasa seperti sedang di rumah—intim dan aman. (AKAA / Raul Pantaleo)sedikit
Akademi bola Mohammed VI, Maroko, diperuntukkan untuk siswa 13-18 tahun. Bangunannya diatur seperti dusun tradisional, yang menghadirkan perasaan berkomunitas. (AKAA / Cemal Emden)sedikit
Mapungubwe Interpretation Centre terletak di Limpopo, Afrika Selatan. Inspirasinya diambil dari motif ukiran pada bebatuan yang ditemukan di bukit Mapungubwe, sebuah situs Warisan Dunia. Ruang pameran dan pelatihan mengambil bentuk kubah, dengan bentang paling besar mencapai 14,5 meter. (AKAA / Obie Oberholzer)
sedikit
Museum of Handcraft Paper berada di Gunung Gaoligong, Yunnan, China. Yunnan merupakan salah satu provinsi di China yang memiliki banyak penduduk Muslim. Bangunan ini menyediakan ruang pameran untuk kerajinan tangan antik dan artefak-artefak lokal. Material yang digunakan antara lain kayu lokal, bambu, dan kertas kerajinan tangan. (AKAA / Shu He)
sedikit
Jembatan Hassan II menghubungkan antara Rabat dan Salé, Maroko. Rancangannya menghormati visual lingkungan sekitar yang cenderung mendatar. Selain menyediakan koneksi transportasi, struktur jembatan ini juga menjadi atap untuk tanah aluvial dari sungai Bouregreg. (AKAA / Marc Mimram)sedikit
Preservasi situs-situs oasis di Guelmim, Maroko, ini dikerjakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Salima Naji, arsitek dan antropolog yang bertanggung jawab melakukan preservasi, memberikan pelatihan teknik-teknik pembangunan tradisional kepada para pekerja. Komunitas-komunitas setempat juga turut dilibatkan. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Setelah sempat terancam rusak karena pembangunan jalan, komunitas di Thula melakukan restorasi Benteng Thula. Prosesnya antara lain dengan membangun kembali dinding-dinding yang sebelumnya sudah terkubur beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Thula dikenal dengan arsitektur yang menggunakan bebatuan masif. (AKAA / Cemal Emden)
sedikit
Benteng Ahhichatragarh yang terletak di jantung kota Nagaur merupakan salah satu pusat permukiman Muslim pertama di India utara. Rehabilitasi benteng ini melibatkan penemuan material dan teknik konstruksi era awal dan pelestarian lukisan-lukisan serta fitur arsitektur lainnya. (AKAA / Minakshi Jain)
sedikit
Revitalisasi Birzeit Historic Centre, Palestina, melibatkan banyak pihak antara lain komunitas setempat, LSM, sektor swasta, pemilik, dan pengguna. Setelah direvitalisasi, tempat ini menjadi pusat aktivitas komunitas. (AKAA / RIWAQ)
sedikit
Kompleks Tabriz Bazaar merupakan situs bersejarah yang sudah dilindungi sejak 1975. Tempat ini direhabilitasi untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masa sekarang. Kualitas infrastruktur ditingkatkan dan ruang-ruang publik dibangun untuk menyegarkan kawasan ini. (AKAA / Amir Anoushfar)
sedikit
Shigeru Ban, arsitek Jepang ternama, merancang prototipe rumah untuk desa nelayan Muslim di Kirinda, Sri Lanka, yang hancur karena tsunami tahun 2004. 100 rumah dibangun, dengan memanfaatkan tenaga kerja dan material lokal. (AKAA / Dominic Sansoni)
sedikit
Akibat perang tahun 2007, sebuah kamp di Tripoli, Libya rusak total dan membuat 27.000 orang kehilangan tempat tinggal. Rekonstruksi kamp tersebut dilakukan sejak 2008, dengan melibatkan komunitas setempat dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan. (AKAA / Abdelnaser Ayi)
sedikit
Proyek apartemen kecil di kota Mahallat, Iran, ini menggunakan material batu-batu bekas, baik untuk eksterior maupun interior. Mayoritas matapencaharian penduduk di kota ini bergantung pada bisnis batu. Berkat ide dalam proyek ini, banyak pembangun setempat yang terdorong untuk melakukan hal serupa. (AKAA / Omid Khodapanahi)
sedikit
Gedung Institut Film dan Animasi Kantana, Thailand, didominasi oleh dinding masif delapan meter yang menggunakan bata. Ini membuat ruang dalam gedung ini terlindung dari cuaca panas. (AKAA / Pirak Anurakyawachon)
sedikit
Makam Muslim di Altach, Austria, dirancang oleh Bernard Bader Architects. Makam ini melayani populasi Muslim di Voralberg, negara bagian Austria, yang mencakup 8 persen dari seluruh penduduk. Rancangan makam ini tampak puitis. Warna materialnya tampak lembut dan senada, sementara rangkaian ruang-ruang di dalamnya justru terasa kuat. (AKAA / Adolf Bereuter)
sedikit